Selasa, 12 Februari 2013

Ciri-Ciri Guru Yang Baik

ciri-ciri guru yang baik
Sebuah pertanyaan yang sangat istimewa, guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa, dan artinya guru adalah seseorang yang berjuang dengan mendidik , membimbing serta mengajarkan apapun yang baik untuk kita. Lalu ? Seperti apakah profil guru yang baik itu? Menurut saya, guru yang baik adalah guru yang tentunya memiliki kriteria "BAIK" Apakah itu?

Teman – teman penasaran? Terus di baca ya artikel ini...

Ciri-ciri Guru Yang "BAIK" adalah:

B= Berperan aktif dalam mendidik siswanya

Ya... ketika sesorang memutuskan diri untuk menjadi pendidik anak anak yang haus akan pengetahuan, maka saat itu pula lah seseorang telah memilih jalan yang agung. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, meskipun pekerjaan ini sering di anggap remeh oleh sebagian orang karena upahnya yang tak seberapa. Guru yang baik adalah guru yang berperan aktif, rela mengorbankan waktu untuk mendidik walaupun yang di berikan hanya secuil ilmu. Tahukah teman-teman? ketika Kota Nagasaki dan Hiroshima hancur lebur karena serangan dari sekutu, orang pertama yang di tanya siapa yang masih hidup bukanlah "Dimana kaisar ku?" tetapi "Dimana guru?"

Hebatkan teman peran seorang guru? Tetapi, tidak semua guru lo teman yang berhasil memiliki kriteria B tersebut, karena guru adalah sosok yang paling di kagumi oleh anak didiknya, dan pastinya teman, guru harus memiliki sikap yang benar-benar patut untuk di contoh oleh siswanya. Contohnya teman, guru yang memperingatkan siswanya untuk tidak merokok, sedangkan guru tersebut saja merokok. Nah bagaimana pendapat teman teman? Pasti itu sebuah hal yang konyol, karena bagaimana pun kucing tetap bertingkah laku seperti ibunya. Jadi teman, menjadi guru yang berperan aktif adalah hal yang sulit namun itulah kunci untuk menjadi guru yang baik. Guru yang senantiasa mengerti keadaan siswa, guru yang berkenan untuk bertanya `mengapa kamu tidak mengerjakan tugas?` bukan memberikan hukuman begitu saja.

Meskipun terkadang siswa memiliki segudang alasan-alasan yang telah di rangkainya dengan indah, tetapi disinilah peran guru, menuntunnya, bukan menghakiminya. Ketika siswa memiliki banyak masalah, di tambah dengan masa pubertas yang ingin melakukan segalanya maka Guru pun juga senantiasa bersedia mendengar keluhan siswa, memberikannya motivasi meskipun siswa tersebut dalam bercerita terlalu banyak berimajinasi, dan meskipun hal yang di keluhkan tersebut adalah hal yang basi namun guru tetap harus setia untuk peduli.

A= Asik

Guru yang asik jarang di temui, apalagi jika guru matematika. "Assalamu`alaikum, hal 123, tentang trigonometri!" sehingga tak jarang siswa yang berontak dengan memberi label terhadap guru tersebut "guru killer." Menurut saya teman-teman, bukan salah siswa yang salah ketika mereka mengejek guru, dan bukan guru tersebut juga yang salah sehingga membuat siswa tersebut memberikan panggilan yang luar biasa keren tetapi sangat merusak moral anak bangsa. Namun hanya ada kekeliruan di antara mereka (lo apa bedanya ? hehe).

Di permasalahan seperti ini, kita hanya perlu membasminya dengan hal yang kecil, karena Mario teguh pernah berkata "buanglah hal-hal kecil yang mengganggu hidupmu" apa itu? Dari guru, guru tersebut hanya perlu lebih sabar dan tenang dalam menghadapi siswa yang rata-rata tidak suka kepada matematika, guru yang mampu menyulap matematika menjadi sebuah hal yang menyenangkan, dan dari siswanya sendiri, juga harus mengerti dengan keadaan seorang guru. Teman – teman tahu tidak? Tuhan tidak akan memberikan kita keberkahan lo dalam menuntut ilmu jika kita mengejek guru. Jadi jangan salahkan guru jika kita tidak bisa menyerap apa yang di ajarkannya, jika ada guru yang sudah tua jangan di tertawakan, jika ada guru yang muda jangan di permainkan, tetapi sayangilah!

Nah, guru yang asik adalah guru yang bisa mengubah hal yang membosankan menjadi hal yang menakjubkan, guru yang tak terpaku pada buku cetak saat mengajar, guru yang tak hanya memberikan teori, dan saya yakin semua siswa Indonesia akan menjadi siswa yang cerdas jika gurunya asik sehingga sekolah pun bukan menjadi beban untuk siswa. Sehingga siswa tidak lagi melakukan hal yang sangat aneh , yaitu setiap ada tanggal merah berteriak sepuasnya `ye...!!! merdeka merdeka !``

I= Imut

Guru yang imut adalah guru yang Indah di pandang, Manis di hati, Unik di raga dan Tenang di jiwa. Sempurna! saya yakin, tak ada siswa yang tidak suka guru yang memiliki kriteria demikian, jika ada pun mungkin siswa tersebut perlu di periksa kejiwaannya. Ketika berjalan di depan guru, guru tersebut tersenyum terhadap kita, rasanya hati seperti di berikan kesejukan teristimewa oleh Allah, ketika di tanya "apa kabar nak?" waw rasanya seperti dunia saya yang miliki, apalagi jika di tambah guru tersebut sebelum mengakhiri jam mata pelajarannya dengan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelas , guru tersebut memberikan kita satu kata mutiara, pasti siswa akan menghelakan nafas dan tidak tahu apa yang harus di katakannya. Benar benar guru yang sempurna

Dan yang terakhir adalah

K= Kikir

Jangan negatif dulu teman, guru yang kikir yang saya maksud di sini adalah guru yang tak pernah rela membuang tinta pulpennya untuk menggoreskan angka 10 atau 9 di rapor hanya bertujuan agar siswa tersebut lulus ujian sehingga guru tak bersusah payah untuk melaksanakan ujian ulang.

Menurut saya, jika ada guru yang demikian, maka itu adalah kesalahan terbesar dari seorang guru, teman, tahukah kita ? jika kita ingin dan gurupun bersedia, tinta emas pun bisa kita goreskan di rapor dengan angka 10 atau 9, tetapi apakah kita sudah benar benar telah berhasil menjadi putri bangsa yang seutuhnya. Guru yang baik adalah guru yang tak menuntut siswanya untuk meraih angka 9, sehingga siswa belajar hanya untuk meraih nilai, karena nilai hanya sebuah simbol, dan nilai tak bisa menjamin apakah kita bisa mengamalkan ilmu tersebut ? dan guru yang baik adalah guru yang tak pernah berkata cukup untuk sebuah materi, karena apabila laut di seluruh permukaan bumi ini di jadikan tinta, dan pohon kayu di jadikan penanya pasti tak akan cukup untuk menulis ilmu Allah.

Maka teman-teman, menjadi guru yang baik semestinya memiliki sikap di atas, meskipun tak ada manusia yang sempurna, tetapi kita di tuntut untuk meraih kesempurnaan. Dan kesimpulannya adalah guru yang baik adalah guru yang memberikan yang terbaik untuk anak didiknya, meskipun matahari memiliki sinar yang tak akan habis sepanjang masa hingga hari kiamat, meskipun bintang mampu menerangi malam yang penuh kegelapan, tetapi tak ada yang mampu menandingi besarnya sinar ilmu yang di berikan oleh seorang guru. Karena guru.... pelita kehidupan.

Tips Mencintai Pelajaran

tips mencintai pelajaran
Kendala utama yang sering dialamai oleh siswa saat belajar adalah jenuh karena kegiatan yang sama dan diulang-ulang sehingga memunculkan sikap malas dan bahkan tidak mau lagi mencoba. Misalnya, terkadang kita akan merasa bosan dan jenuh ketika sudah berusaha memecahkan suatu soal Matematika, namun tidak kunjung dapat dipecahkan. Hal itu sebenarnya wajar saja, karena pasti setiap orang pernah merasakan jenuh bila kesuitan menemukan solusi dari masalahnya. Namun hal ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut, karena resiko paling besar adalah munculnya sikap antipati atau tidak suka terhadap materi pelajaran atau guru yang mengajar. Wah, jika hal ini sudah terjadi rasa malas dan perilaku negatif lainnya akan mucul tidak terbendung, gawat khan?
--> Tips Mencintai Pelajaran

Sebenarnya dalam kamus seorang pelajar, tidak ada pelajaran yang tidak disukai, asalkan selalu berusaha memahami pelajaran tersebut, karena intinya belajar itu sifatnya menyeluruh, ia berasal dari keingintahuan diri. Banyak faktor kenapa mata pelajaran tertentu disukai dan kenapa pelajaran lain tidak disukai, banyak pelajar yang mahir dalam matematika namun jeblok nilainya di bidang Seni Budaya atau bahasa.

Diantara faktor yang menyebabkan suka atau tidak suka pelajaran tertentu antara lain:

Bawaan individu secara mental. Pengaruh dominasi otak kiri dan kanan berpengaruh sebenarnya pada gaya berfikir dan belajar pelajar. Siswa yang lebih dominan menggunakan otak kirinya kecenderungan menyukai ilmu hitung dan analogi akan sangat tinggi, tetapi ia agak lemah pada ilmu bahasa dan seni sebagaimana pelajar yang cenderung dominan menggunakan otak kanannya. Namun, teori ppsikologi ini masih bisa dikembangkan, kaena saat ini kemampuan otak bisa dilatih koq. Orang yang terbiasa dominan menggunakan otak kiri dapat melatih menggunakan otak kanan dengan belajar seni dan sebaliknya. Faktor keturunan (genetis) juga termasuk berperan penting lho seseorang lebih dominan pada mata pelajaran tertentu atau tidak, meskipun faktor ini cukup berperan, namun tak ada salahnya mencoba kemampuan diri dengan menemukan hal-hal baru di sekitar kita. Faktor bawaan juga dipengaruhi oleh image atau pemahaman akan konsep diri yang salah, misalnya mengklaim (tanpa mikir) Fisika adalah pelajaran tersulit di dunia atau, semua guru Bahasa Inggris membosankan. Wah, ini sangat berbahaya jika diteruskan.

Bawaan lingkungan. Lingkungan berpengaruh besar terhadap cara berfikir dan belajar seseorang. Seseorang yang terbiasa dengan budaya belajar, suka mengeksplorasi banyak hal mengenai pengetahuan dan menghargai ilmu pengetahuan tentu saja akan menyukai belajar, dan sebaliknya mereka yang berasal dari lingkungan yang terbiasa ‘mengabaikan’ belajar dan menuntut ilmu tentu saja memiliki motivasi yang kurang dalam menyukai belajar. Faktor lingkungan yang berpengaruh juga seperti guru yang kurang menyenangkan atau biasa dikenal killer (misalnya kurang ramah, kaku, egois, kurang memperhatikan siswa, dan sebagainya), suasana belajar di kelas yang tidak kondusif, tidak memiliki pengetahuan dasar, Tentu saja, segala faktor negatif yang terkait dengan faktor bawaan dan lingkungan harus diimbangi dan diatasi segera, agar segala potensi kita yang sebenarnya melimpah ruah ini tersalurkan dengan tepat. Dibawah ini penulis akan menguraikan beberapa cara agar bisa menyukai suatu pelajaran;

Memulai segala sesuatu dengan niat

“Segala amal tergantung niat” kata-kata dari Nabi Muhammad saw tersebut sebenarnya mengajak agar kita harus mengawali sesuatu dengan niat yang baik, niat bisa diartikan tujuan.. Karena apa saja yang dimulai dengan niat yang baik pasti hasilnya akan baik seperti yang diharapkan di bandingkan dengan memulainya tanpa niat atau dengan tergesa-gesa. Belajar bukanlah persoalan menjadi terkenal karena dianggap ‘jago’ atau untuk mengharapkan nilai yang tinggi. Hendaknya seorang pelajar meyakini secara sadar bahwa belajar itu terjadi secara sadar, dan ia muncul dari dalam diri sendiri, bukan karena orang lain.

Berusaha untuk mencintai guru

Cara efektif dan tepat agar bisa mencintai suatu pelajaran paling utama setelah niat yang luurs adalah dengan menyukai guru mata pelajaran yang bersangkutan. Karena apabila kita telah menyukai guru tersebut maka secara tidak langsung pelajaran yang di ajarkan guru tersebut juga akan di sukai.

Tapi bagaimana jika sulit sekali menyukainya? Tentu saja jalan keluarnya dengan menghilangkan prasangka buruk kepada guru tersebut. Berusaha menemukan hal-hal yang menyenangkan atau sisi positif dari guru tersebut, berusaha mendengarkan guru saat sedang berbicara, menghindari sikap merendahkan guru apabila tidak bisa menerangkan pelajaran seperti yang di inginkan serta berusaha mendekatinya dan menemukan waktu yang tepat untuk memahami dirinya dan pelajaran yang diajarkannya.

Bila belum juga manjur juga, kembalilah pada hatimu, dengan mempercayai bahwa setiap guru itu tidak pernah bermaksud buruk kepada muridnya, sama halnya dengan orang tua. Karena seorang guru memiliki hati yang mulia, hal itu bisa di buktikan dengan pengorbanan yang mereka lakukan lakukan setiap saat, bahkan tanpa kita sadari.

Selalu mempersiapkan segala sesuatu sebelum belajar

Tips selanjutnya adalah mempersiapkan segala sesuatu yang akan di perlukan saat belajar. Jika semua persiapan telah lengkap pasti akan mendorong keinginan untuk belajar, perlengkapan tidak lengkap menjadi pemicu seseorang bisa tidak menyukai suatu pelajaran dan juga menjadi alasan untuk tidak belajar. Bila segala perlengkapan telah lengkap maka hal itu akan membuat seseorang terdorong untuk menjawab segala macam soal yang diberikan oleh seorang guru. Guru pun akan menjadi lebih bersemangat untuk menerangkan pelajaran jika siswanya telah siap untuk belajar.

Katakan bahwa ‘saya akan menyenangi mata pelajaran ini’

Tak kenal maka tak cinta, pepatah lama yang bernilai ini mengajarkan kita untuk memngenali kemudian akan timbul rasa cinta, hal ini berlaku pula bagi mata pelajaran bahkan juga guru yang mengajarkannya. Apabila seseorang telah menyenangi pelajaran itu hal itu akan memudahkan untuk keluarnya suatu ide. Cara mengenalnya tentu saja terlabih dahulu mengetahui manfaatnya, tentu saja Albert Einstein mengetahui kegunaan matematika dasar untuk menemukan rumus E=MC², atau kita juga akan mengetahui kegunaan rumus kecepatan adalah jarak dibagi waktu, jika kita tidak mencoba memperkirakan berapa jarak antara kota Padang dan Bukittinggi? Nah, dengan demikian kita tetap berfikiran terpelajar dengan menghargai bahwa semua ilmu itu berguna.

Tingkatkan rasa keingintahuan

Jika ingin memahami sesuatu tentu saja rsa ingin tahu (curiosity) yang dimiliki harus ditingkatkan levelnya. Rasa penasaran dan mencoba mencari tantangan untuk mengetahuinya adalah hal yang sangat penting. Seperti menginginkan sesuatu dan segera ingin memilikinya.

Mengulang pelajaran

Dengan cara mengulang pelajaran kembali dirumah pasti pada saat guru menerangankan akan tersimpan dipikiran. Dan akan membuat lebih mudah pada saat di beri ulangan harian. Dan dengan cara itu semua pasti hasilnya akan lebih baik dan bisa menjadi kunci kesuksesan.

Temukan teman yang mengajakmu lebih mengenai mata pelajaran yang tidak disukai. Karena jika memaksakan diri menemukan solusi dengan keterbatsan kemampuan akan beresiko salah pemahaman atau semakin memunculkan rasa tidak suka. Maka temukan dan dekati mereka yang mahir dengan pelajaran tersebut, termasuk guru kamu.

Nah, cara-cara dapat diuji bagi pelajar yang sedang mengalami msa-masa sulit dengan mata pelajaran tertentu. Bagi seorang pelajar terus belajar dan mencoba sesuatu meskipun tidak disenangi asalkan bermanfaat, sama sekali tidak akan merugikan., bahkan erkadang pelajaran yang tidak disukai itu akan menjadi sesuatu yang penting suatu saat nanti.

Mengatasi Rasa Malas Ketika Belajar

mengatasi rasa malas belajar
Malas, malas dan malas. Setiap orang pasti pernah mengalami rasa atau penyakit mental ini. Dari kalangan anak-anak, remaja, pelajar, mahasiswa sampai orang dewasa pun pernah merasakannya. Malas adalah sebuah rasa menurunnya semangat kejiwaan dalam keinginan yang positif yang di reflesikan dalam gerak tubuh untuk melakukan aktifitas rohani atau jasmani. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, malas ini diartikan sebagai 1. tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu, dan, 2. segan; tidak suka; tidak bernafsu.

Penyebab rasa malas secara umum dapat ditimbulkan karena beberapa hal seperti faktor fisik yaitu, menurunnya kondisi kesehatan, kelelahan beraktifitas. Faktor kejiwaan seperti, seseorang yang sifatnya labil mudah terpengaruh sifat yang negatif, tidak mempunyai tujuan hidup, sifat egois diri, manja, stress, tidak peduli atau cuek terhadap lingkungan, tidak ingin diatur, masa bodoh pada masa depan dan cepat putus asa.

Faktor lingkungan seperti penggunaan teknologi yang berlebihan dan tidak mendukung orang untuk giat belajar diantaranya penggunaan teknologi atau situs-situs dunia maya seperti Facebook, Twitter, Game Online dan situs-situs lainnya. Teknologi semakin maju, dan orang-orang menjadi bermalas-malasan. Padahal disisi lain teknologi ini memberikan sisi positif untuk anak pelajar dalam mencari informasi untuk membantu materi tugas sekolahnya. Namun, di sisi lain sebagian anak pelajar menggunakannnya untuk kepuasan dirinya sendiri, seperti bermain Game Online yang membuat waktu mereka terbuang dengan percuma. Pada saat ini kebanyakan anak pelajar dari tingkat dasar sampai universitas sudah terjebak dengan kecanggihan teknologi dari sisi negatifnya.

Sobat, kita pasti tau belajar merupakan hal sangat penting bagi kehidupan kita kelak. Jika kita sekarang terpedaya dengan teknologi sekarang ini, maka hapus sudah harapan dan cita-cita yang kita inginkan. Belajar juga merupakan proses pencerahan menuju perubahan berfikir yang diterapkan dalam tingkah laku, dimana yang dulunya kita tidak tau apa-apa menjadi tau.

Manfaat belajar itu sangat penting bagi kehidupan kita, diantaranya kita bisa mendapatkan pengetahuan baru yang belum kita ketahui, hasil dari belajar kita bisa digunakan untuk membantu orang lain yang membutuhkan, dan dengan belajar kita akan bisa memanfaatkan semua potensi yang ada di sekeliling kita untuk menunjang kebutuhan kita sendiri serta kita bisa menjadi penerus generasi bangsa untuk lebih maju, dengan menciptakan sesuatu dari hasil pembelajaran kita. Jika kita sekarang malas ketika belajar, begitu ruginya orang-orang tersebut. Karena orang-orang sukses itu yaitu orang yang berasal dari orang yang tidak pernah menyerah, tidak putus asa, selalu rajin dan tidak malas.

Untuk itu, ada beberapa tips untuk kita sebagai anak pelajar dalam mengatasi rasa malas ketika belajar diantaranya :

1. Niat yang kuat bahwa kita pasti BISA.

2. Banyak membaca biografi orang-orang sukses supaya kita termotivasi untuk bisa seperti mereka.

3. Jaga kesehatan, sebab jika tubuh yang tidak sehat malas untuk beraktifitas

4. Bayangkan momen indah ketika kita meraih prestasi belajar baik itu di sekolah maupun di luar sekolah.

5. Nasihati diri sendiri di depan kaca, “ Jika saya malas, berarti saya tidak akan bisa menjadi orang yang sukses."

6. Cari temen atau saingan yang membuat kita terpompa semangatnya.

7. Jangan terlalu akrab dengan anak-anak yang malas, karena sifat malasnya bisa menular.

8. Cari suasana yang nyaman untuk belajar. Jika kamu lebih nyaman mendengarkan musik dalam belajar, maka lakukanlah agar kamu tidak merasa jenuh dan bosan.

9. Yakinkan pada diri sendiri bahwa belajar banyak manfaatnya.

10. Lakukan berulang-ulang mengucapkan “Aku rajin dan pasti bisa!”

11. Hindari kata-kata negatif seperti “Aku malas, Bodoh dan Tidak bisa“

12. Jika harus belajar dari buku maka usahakan buku di beri warna cerah, karena otak mudah menyimpan hal-hal yang menarik.

13. Jika sedang belajar merasa jenuh, lihatlah daun berwarna hijau. Bayangkan kesejukan dan kesegarannya.

14. Kenalilah gaya belajar kita, apakah termasuk Kinestik (jika belajar selalu mengerakkan salah satu anggota tubuh), Visual (mudah menangkap pelajaran lewat gambar) atau Auditorial (lebih konsentrasi lewat pendengararan), hal ini bisa membantu untuk meningkatkan belajar kita.

Jadi, Sobat jika kita ingin mengatasi rasa malas ketika belajar, lakukanlah tips-tips diatas. Tentunya tips diatas tidak akan bermanfaat jika kita tidak di iringi dengan kemauan yang kuat pada diri kita sendiri. Karena, sebenarnya obat untuk mengatasi rasa malas ini selain diri kita sendiri, untuk bisa merubahnya. Bersabarlah dalam mengulang-ulangnya. Jangan pernah menyerah mencari ilmu, bersungguh-sungguhlah dalam belajar, jangan biarkan teknologi menguasai diri kita dan otak kita, tapi kita yang harus menguasai mereka. So…kapan lagi ? Do it now mumpung masih muda, mari kita aktifkan rasa semangat kita. Karena sesungguhnya kitalah penerus generasi muda bagi Negara ini untuk lebih maju.

Cara Fokus Dalam Belajar

cara fokus belajar

Agar kita dapat fokus, efisien dan efektif dalam suatu mata pelajaran, maka hendaklah kita tidak membenci mata pelajaran tersebut. Sehingga kita tidak menganggap bahwa suatu mata pelajaran tersebut sebagai angin lalu. Memahami bahwa palajar memiliki kewajiban untuk belajar, maka kita harus dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban.


Berikut ini beberapa tips atau cara agar kita dapat mencintai semua mata pelajaran:

1. Jangan bersikap acuh atau tidak peduli dengan mata pelajaran

Ketika kita sudah merasa tidak menyukai suatu mata pelajaran, maka kikta telah menutup diri kita terhadap ilmu yang diajarkan oleh guru. Mungkin kita akan bersikap acuh pada suatu kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung tindakan tersebut sebenarnya merugikan diri kita sendiri. Kita tidak akan pernah bisa dan mampu menguasai pelajaran tersebut kalau kita sendiri bersikeras untuk menghindarinya. Walaupun susah, cobalah untuk memperhatikan penjelasan guru. Apapbila kita masih mengalami ketidak pahaman dalam materi tersebut, maka ajukanlah pertanyaan kepada guru. Ingat bahwa guru akan senantiasa membantu dan mengajarkan denga sabar kepada anak didiknya yang belum paham.

2. Latihlah diri untuk selalu berfikir positif terhadap guru

Profesi guru adalah pekerjaan yang mulia. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator yang membantu, membimbing, dan mengarahkan anak didiknya memperoleh pembelajaran dan pendidikan. Kita harus mengetahui bahwa gurulah yang membina kita menjadi generasi yang berkualitas. Tak ada harapan dari seorang guru, guru hanya ingin untuk dihargai oleh anak didiknya. Itulah memang kewajiban setiap pelajar terhadap guru. Hindarilah pemikiran yang negative mengenai guru. Belajarlah untuk mempunyai anggapan positif terhadap guru. Janganlah kebencian kita terhadap guru membuat semangat atau gairah belajar kita menjadi menurun dan kurang.

3. Teguhkanlah diri bahwa ilmu adalah penting

Pendidikan adalah hal mutlak yang diperlukan oleh setiap orang. Tidak semua orang dapat mengenyam pendidikan, baik pendidikan formal ataupun non-formal. Kita masih beruntung, masih memiliki kesempatan untuk dapat menimba ilmu. Tidak ada maksud lain kita mencari ilmu, kecuali ingin memperoleh kehidupan yang baik dikehidupan hari. Teguhkanlah diri kita bahwa ilmu itu penting untuk masa depan kita. Kita sering menganggap bahwa beberapa ilmu yang kita pelajari tidak akan bermanfaat untuk kehidupan kita. Namun sebenarnya secara tidak langsung ilmu yang kita anggap tidak terlalu penting, sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Kita tak lantas hanya menganggap bahwa sekolah adalah sebuah rutinitas yang biasa. Rubahlah pemikiran tersebut. Niatkanlah untuk mencarai ilmu karena Thuanmu. Yakinlah bahwa ilmu adalah kunci untuk membuka gerbang kesuksesan.

Selain itu cara belajar efektif biasa disebut dengan cara belajar yang bermakna atau berkesan. Atau cara yang ampuh untuk belajar memahami sesuatu atau pelajaran dengan mudah dan cepat menggunakan cara-cara yang paling efisien dan efektif.
Cara belajar efektif ini biasa dilakukan dengan belajar mengenal diri kita sendiri terlebih dahulu. Belajar mengenal sikap dan sifat-sifat kita masing-masing. Belajar mengenal kebiasaan kita, dan yang paling utama adalah kita siap belajar mengetahui keinginan kita. Karena dengan keinginan yang kuat tersebut, kita bisa menjadi sangat fokus untuk melakukan sesuatu.

Jadi inti dari cara belajar efektif adalah fokus. Yaitu fokus terhadap pelajaran yang sedang dipelajari dengan cara cepat yang efektif. Belajar fokus tersebut, berarti: sangat serius, berusaha dengan keras dan berkonsentrasi untuk segera memaham. Fokus adalah inti dari cara belajar yang efektif

Seseorang bisa menjadi sangat fokus jika sesuatu yang ia pelajari itu ia sukai, dan menyenangkan baginya. Terlebih jika memang cara fokusnya untuk hal-hal yang mereka inginkan. Secara otomatis, maka ia akan bisa menjadi sangan fokus.

Salah satu contoh tentang cara untuk fokus adalah sebagai berikut: jika kita perhatikan, atau mungkin kalian sendiri yang mengalaminya. Yaitu ketika seorang laki-laki berusaha mendapatkan cinta dari seorang wanita yang sangat dicintainya dan disayanginya dengan sepenuh hati, biasanya laki-laki tersabut akan sangat fokus dan berusaha keras supaya cepat mendapatkannya.

Sama halnya dengan belajar yang efektif, kita sebaiknya meniru contoh yang diatas. Yaitu dengan senang hati menyukai suatu pelajaran, ditambah dengan fokus terhadap pelajaran tersebut. Dan berusaha dengan keras memahami pelajaran atau ilmu pengetahuan itu dengan cara yang paling tepat. Dan ini adalah belajar yang efektif.
Hal yang dapat membuat kita belajar dengan fokus, efisien dan efektif salah satunya yaitu ada keinginan, diantaranya sebagai berikut:

Ø Jika kita menginginkan sebuah benda, kemudian kita fokus, dan tekun melakukan cara-cara efektif yang mengarah kepada pencapaian benda itu, maka Insya Allah kita akan mendapatkan benda tersebut.

Ø Dan jika kita menginginkan diri kita menjadi cerdas, kemudian kita focus dan takun melakukan cara-cara efektif yang menuju kecerdasan, maka Insya Allah kita akan menjadi cerdas.

Semakin besar keinginan kita, maka kemungkinan besar kita akan menjadi lebih kreatif untuk menemukan cara-cara yang paling efektif untuk mendapatkannya.
Fokus dan keinginan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan adalah faktor yang sangat kuat dalam hal cara belajar yang efektif dan efisien. Kita mungkin bisa membayangkan satu waktu ketika kita tidak memiliki keinginan. Tentunya kita akan bermalas-malasan saja bukan?

Faktor-faktor lain supaya bisa mudah belajar secara efektif adalah faktor lingkungan dan wawasan. Apabila lingkungan di sekitar kita banyak memiliki yang berwawasan atau pengetahuan luas, maka hal tersebut juga akan mewabah ke kita. Dan terkadang hal tersebut terjadi dipikiran bawah sadar kita. Begitu juga sebaliknya, apabila lingkungan kita kebanyakan orang-orang yang tidak memiliki wawasan dan pengetahuan luas, maka tanpa kita sadari, kita juga akan masuk kelingkungan tersebut.

Jadi misalkan kita ingin bisa memahami ilmu fisika, maka cara yang paling efektif adalah kita harus menyukai ilmu fisika tersebut, lalu kita semestinya memiliki hobi dalam membaca artikel-artikel atau makalah yang berhubungan erat dengan ilmu fisika tersebut. Dan akan lebih baik lagi, jika kita mau bergaul dilingkungan orang-orang yang memang mengetahui ilmu fisika seperti kita. Mungkin disana kita bisa berbagi pengetahuan tentang fisika dan biasa belajar bersama-sama, sehingga akan ada lebih banyak lagi ilmu fisika yang bisa kita pahami, dan jadikanlah hal tersebut sebagai satu motivasi belajar.

Hal yang sama juga berlaku untuk belajar bahasa inggris dan bahasa-bahasa lain atau bidang ilmu yang lain. Tips cara belajar yang fokus, efisien dan efektif:

Ø Kita ada keinginan dan mau fokus membaca, mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang mata pelajaran yang akan disampaikan esok hari oleh guru atau dosen kita.

Ø Melakukan praktek atau inisiatif sendiri, karena kita menyukainya.

Ø Mendiskusikan pelajaran-pelajaran dengan teman-teman kita yang memiliki keinginan dan fokus belajar yang sama dengan kita.

Ø Membaca materi pelajaran pada saat sebelum dan sesudah tidur dimalam hari. Cara ini adalah cara belajar yang paling baik dan efektif untuk membuat pikiran kita supaya bisa lebih memahami materi-materi pelajaran.

Disiplin - Jika kita dapat disiplin terhadap segala sesuatu, maka kita juga akan dapat membiasakan diri terhadap segala sesuatu yang biasa kita lakukan. Jika dari sekarang kita sudah dapat disiplin, maka kita juga akan dapat disiplin dalam melakukan fokus dan efektif dalam belajar.

Disiplin dalam belajar disekolah - Seperti telah disebutkan diatas bahwa disiplin memiliki makna membiasakan diri. Dalam hal belajar disekolah, maksud disiplin ini adalah untuk membantu para siswa atau murid agar lebih menyukai setiap pelajaran disekolah. Dan tujuan dari disiplin ini adalah agar semua siswa dan murid bisa lebih memahami setiap pelajaran yang diberikan supaya lebih menjadi mudah dan efektif. Disiplin disekolah ini akan bisa menjadi efektif jika setiap siswa menerapkan cara-cara atau metode belajar yang efektif.

Selain itu agar kita dapat fokus, efisien dan efektif dalam suatu mata pelajaran, maka hendaklah kita tidak membenci mata pelajaran tersebut. Sehingga kita tidak menganggap bahwa suatu mata pelajaran tersebut sebagai angin lalu. Memahami bahwa palajar memiliki kewajiban untuk belajar, maka kita harus dapat bertanggung jawab dalam melaksanakan kewajiban.

Kesimpulan - Jadi kesimpulannya adalah, jika kita menginginkan sesuatu dan mencintai sesuatu lalu kita berusaha dan mempelajarinya, kemudian kita mengerjakan semua prosesnya dengan disiplin, tekun, fokus, dan efektif, maka Insya Allah kita akan cepat mendapatkannya.

Disiplin dan tekun itu akan ada dengan sendirinya didalam pikiran bawah sadar kita. Caranya adalah jika kita memiliki keinginan dan motivasi belajar, mengetahui cara-caranya dalam bersedia mengerjakan setiap prosesnya dengan akurat.

Dalam hal belajar supaya bisa cepat memahami, kita senantiasa harus mendapatkan unsur keinginan dan ketekunan ini didalam pikiran kira. Sebab keinginan adalah proses awal sebuah pencapaian, dan tekun dalam belajar berarti terus-menerus belajar sampai kita dapat memahami dengan benar. Setiap kali kita hendak tidur dimalam hari, lakukanlah hal berikut ini: pejamkan mata kita dan katakan kepada diri kita sendiri bahwa kita sedang melakukan sesuatu yang benar dan sedang tidak salah melangkah.

Jika hal tersebut diatas kita lakukan setiap malam, setiap kali kita hendak tidur, maka pemikiran kita akan dibawa menuju kepada kepercayaan atau merasa percaya diri dan kendali diri. Toh jika kita belum menemukan cara-cara yang paling benar dan efektif, kita akan secara otomatis dikendalikan oleh diri kita sendiri setiap malam sebelum tidur untuk selalu memperbaiki diri dan motivasi diri.

Cara belajar yg menyenaNgkan



Belajar MenyenangkanBelajar Menyenangkan : gue harus bilang wow gitu ? -Siapa sih yang nggak pengen jadi orang pintar di kelas? Dijamin semuanya pasti mau! Bagi siswa/i mulai dari SD hingga SLTA, menjadi orang terpintar di kelas, bahkan terpintar di sekolah adalah suatu mimpi yang sulit diraih. Mengapa? Hanya ada satu jawaban yaitu kurangnya keinginan dalam belajar. Ya..Rasa malas sering sekali menghampiri kita. Banyak waktu yang dibuang karena bersantai ria bersama teman-teman. Padahal, jika dihitung lagi, sangat banyak kesempatan untuk belajar, baik itu di rumah, sekolah, perpustakaan, bahkan di tempat-tempat umum. Rasa malas itulah yang membuat kita merasa berat hati jika membuka halaman demi halaman buku pelajaran. Dalam artikel ini, akan saya jelaskan tentang pokok-pokok bahasan masalah yang biasa terjadi saat belajar.

  1. Mengatasi Rasa Malas Ketika Belajar
Berikut di bawah ini adalah cara-cara mengatasi rasa malas ketika belajar:

  1. Niat
Niat adalah hal utama yang harus dimiliki tiap individu agar memperoleh semangat dalam belajar. Tanpa adanya niat yang sungguh-sungguh, maka jangan pernah berharap kalian bisa menjadi murid terpintar di kelas.

  1. Mempertahankan Semangat Belajar
Sebisa mungkin usir rasa malas yang menghampiri diri kita, jangan pernah merasa bahwa belajar adalah urusan yang gampang. Hal ini menyebabkan rasa semangat belajar akan menurun.

  1. Jangan Merasa Terbebani
Mengeluh saat belajar akan mempersulit otak dalam menerima informasi yang kita dapatkan dalam buku pelajaran. Jika kita sudah merasa terbebani di awal belajar, yakinlah bahwa otak tidak akan meresapi apa yang kalian pelajari.

  1. Konsentrasi
Hal ini adalah hal yang paling penting saat proses pembelajaran berlangsung. Sedikit saja pikiran kita melenceng dari pelajaran, maka kita sulit memfokuskan kembali otak kita pada pelajaran.

  1. Yakinlah Bahwa Belajar Itu Tidak Membosankan
Belajar tidak hanya di rumah dan di sekolah, belajar juga tidak harus terpaku dengan buku pelajaran sekolah. Belajar bisa dilakukan di mana dan kapan saja. Tempat umum sekalipun kamu bisa belajar. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih, kamu bisa saja membuka internet lewat telepon genggam mu dan mencari ilmu pengetahuan.

  1. Cara Belajar Efektif Berdasarkan Pengalaman
Pengalaman juga berpengaruh pada cara belajar kita. Berikut cara-cara belajar efektif berdasarkan pengalaman:

  1. Belajar Kelompok
Cara ini adalah cara yang paling disenangi oleh murid-murid SD hingga SLTA. Belajar kelompok termasuk cara efektif karena bisa bertukar fikiran dan bisa saling tanya jawab dengan teman-teman sebaya. Cara ini ampuh 100% jika diselingi dengan permainan yang mendidik, misalnya main kartu tanya jawab, di mana kita membuat kartu yang telah ditulis oleh berbagai macam pertanyaan tentang pelajaran lalu kita tukarkan kartu kita dengan teman kita yang lain dan mereka mengisi jawabannya pada kertas yang sama.

  1. Memperhatikan Guru Saat Menerangkan Pelajaran
Ini adalah cara efektif kedua karena kita akan paham lebih cepat saat memperhatikan guru menerangkan daripada diselingi dengan menulis di buku catatan. Padahal, jika kita menulis sambil mendengarkan penjelasan guru akan lebih sulit bagi kita untuk memahami pelajaran tersebut.

  1. Menulis Ulang Apa Yang Telah Dipelajari Di Sekolah
Hal ini memang melelahkan, namun akan mempermudah kita untuk mengingat dan memahami kembali apa yang dipelajari di sekolah.

  1. Mengatur Waktu Belajar
Cara ini dibuat agar kita dapat mengatur waktu antara belajar dengan aktivitas yang lain. Terlalu lama belajar akan membuat mata dan otak cepat lelah, begitu juga dengan fisik kita.

  1. Belajar Ketika Bangun Tidur
Hal ini dilakukan karena pada saat bangun tidur tidak banyak yang kita fikirkan, maka akan mempermudah otak kita dalam mengingat pelajaran yang kita pelajari. Perlu diketahui, belajar saat bangun tidur tidak perlu lama, maksimal 15 hingga 20 menit.

  1. Mencintai Pelajaran Yang Tidak Dicintai
Matematika adalah contoh dari masalah di atas yang akan kita bahas saat ini. Bagaimana kita bisa mencintai pelajaran yang kita sendiri saja tidak mencintainya? Berikut cara-caranya:

  1. Jangan Menganggap Pelajaran Tersebut Terlalu Sulit
Jika pelajaran tersebut membuat kita semakin sulit untuk memahaminya, kalian bisa bertanya dengan teman sebangku. Jika belum paham juga, kalian bisa tanyakan langsung pada guru yang bersangkutan.

  1. Les Di Luar Jam Sekolah
Hal ini akan membantu kita menyukai pelajaran yang kita tidak sukai. Kebanyakan dari kita adalah pelajaran yang tidak kita sukai itu selalu sulit. Maka, permudahlah dengan cara les dengan guru yang bersangkutan atau di tempat bimbingan belajar.

  1. Jangan Pernah Membenci Guru Yang Bersangkutan
Biasanya, jika kita tidak menyukai pelajaran, maka secara otomatis, guru yang mengajar pun juga ikut dibenci. Hal ini semakin sulit untuk membuat kita mencintai mata pelajaran yang kita benci.

  1. Berfikir Bahwa Pelajaran Tersebut Adalah Pelajaran Paling Penting
Hal ini akan mempermudah kita dalam mencintai pelajaran yang bersangkutan. Mengapa? Jika kita meremehkan pelajaran tersebut maka tidak akan ada perkembangan untuk mencintainya.

  1. Mencari Hal Yang Menarik Dari Pelajaran Tersebut
Ini adalah hal yang penting dan sangat membantu kita dalam mencintai pelajaran tersebut. Misalnya: Dalam pelajaran matematika kita membenci penjumlahan,pengurangan,pengalian dan pembagian, namun kita senang melihat bentuk-bentuk kubus, jajar genjang dan lain sebagainya, maka kembangkanlah agar kita dapat menyukai penjumlahan.

  1. Seperti Apakah Guru Yang Baik??
Di zaman sekarang sulit menemukan guru yang baik terhadap murid maupun sebaliknya. Berikut di bawah ini ciri-ciri guru yang baik:

  1. Guru Bertindak Layaknya Orangtua
Guru adalah orangtua kedua. Sebutan itu sangat tepat apabila mereka berlaku layaknya orangtua, yaitu mendidik, memperhatikan, menyayangi murid-muridnya. Di samping itu, guru juga berhak bertindak tegas pada murid demi keberhasilan muridnya sendiri.

  1. Guru Bukan Pemarah
Seringkali kita temui di layar televisi tentang guru yang menyiksa muridnya. Hal ini dikarenakan emosi dari guru tak terkendalikan. Sifat yang satu ini sangat merugikan pihak sekolah dan orangtua murid. Jadi, hendaknya sang guru bisa menahan emosi ketika mengajar.

  1. Talk Less Do More
Istilah bahasa inggris ini adalah benar. Guru seharusnya tidak terlalu banyak menyampaikan materi di dalam kelas, namun banyak memberi contoh dari materi tersebut.

  1. Waktu Belajar Yang Menyenangkan
Padatnya aktivitas sekolah kadang membuat kita sulit memilih waktu yang tepat dan menyenangkan untuk belajar. Di bawah ini akan saya sampaikan waktu belajar yang menyenangkan:

  1. Belajar bersama teman-teman pada saat jam kosong (tidak ada guru).
  2. Belajar ketika tidak ada aktivitas yang padat
  3. Belajar ketika suasana hati sedang stabil.

Semoga bermanfaat untuk diri penulis dan teman-teman...
mulailah dari sekarang, kapan lagi gitu ...