Selasa, 12 Februari 2013

Ciri-Ciri Guru Yang Baik

ciri-ciri guru yang baik
Sebuah pertanyaan yang sangat istimewa, guru adalah seorang pahlawan tanpa tanda jasa, dan artinya guru adalah seseorang yang berjuang dengan mendidik , membimbing serta mengajarkan apapun yang baik untuk kita. Lalu ? Seperti apakah profil guru yang baik itu? Menurut saya, guru yang baik adalah guru yang tentunya memiliki kriteria "BAIK" Apakah itu?

Teman – teman penasaran? Terus di baca ya artikel ini...

Ciri-ciri Guru Yang "BAIK" adalah:

B= Berperan aktif dalam mendidik siswanya

Ya... ketika sesorang memutuskan diri untuk menjadi pendidik anak anak yang haus akan pengetahuan, maka saat itu pula lah seseorang telah memilih jalan yang agung. Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, meskipun pekerjaan ini sering di anggap remeh oleh sebagian orang karena upahnya yang tak seberapa. Guru yang baik adalah guru yang berperan aktif, rela mengorbankan waktu untuk mendidik walaupun yang di berikan hanya secuil ilmu. Tahukah teman-teman? ketika Kota Nagasaki dan Hiroshima hancur lebur karena serangan dari sekutu, orang pertama yang di tanya siapa yang masih hidup bukanlah "Dimana kaisar ku?" tetapi "Dimana guru?"

Hebatkan teman peran seorang guru? Tetapi, tidak semua guru lo teman yang berhasil memiliki kriteria B tersebut, karena guru adalah sosok yang paling di kagumi oleh anak didiknya, dan pastinya teman, guru harus memiliki sikap yang benar-benar patut untuk di contoh oleh siswanya. Contohnya teman, guru yang memperingatkan siswanya untuk tidak merokok, sedangkan guru tersebut saja merokok. Nah bagaimana pendapat teman teman? Pasti itu sebuah hal yang konyol, karena bagaimana pun kucing tetap bertingkah laku seperti ibunya. Jadi teman, menjadi guru yang berperan aktif adalah hal yang sulit namun itulah kunci untuk menjadi guru yang baik. Guru yang senantiasa mengerti keadaan siswa, guru yang berkenan untuk bertanya `mengapa kamu tidak mengerjakan tugas?` bukan memberikan hukuman begitu saja.

Meskipun terkadang siswa memiliki segudang alasan-alasan yang telah di rangkainya dengan indah, tetapi disinilah peran guru, menuntunnya, bukan menghakiminya. Ketika siswa memiliki banyak masalah, di tambah dengan masa pubertas yang ingin melakukan segalanya maka Guru pun juga senantiasa bersedia mendengar keluhan siswa, memberikannya motivasi meskipun siswa tersebut dalam bercerita terlalu banyak berimajinasi, dan meskipun hal yang di keluhkan tersebut adalah hal yang basi namun guru tetap harus setia untuk peduli.

A= Asik

Guru yang asik jarang di temui, apalagi jika guru matematika. "Assalamu`alaikum, hal 123, tentang trigonometri!" sehingga tak jarang siswa yang berontak dengan memberi label terhadap guru tersebut "guru killer." Menurut saya teman-teman, bukan salah siswa yang salah ketika mereka mengejek guru, dan bukan guru tersebut juga yang salah sehingga membuat siswa tersebut memberikan panggilan yang luar biasa keren tetapi sangat merusak moral anak bangsa. Namun hanya ada kekeliruan di antara mereka (lo apa bedanya ? hehe).

Di permasalahan seperti ini, kita hanya perlu membasminya dengan hal yang kecil, karena Mario teguh pernah berkata "buanglah hal-hal kecil yang mengganggu hidupmu" apa itu? Dari guru, guru tersebut hanya perlu lebih sabar dan tenang dalam menghadapi siswa yang rata-rata tidak suka kepada matematika, guru yang mampu menyulap matematika menjadi sebuah hal yang menyenangkan, dan dari siswanya sendiri, juga harus mengerti dengan keadaan seorang guru. Teman – teman tahu tidak? Tuhan tidak akan memberikan kita keberkahan lo dalam menuntut ilmu jika kita mengejek guru. Jadi jangan salahkan guru jika kita tidak bisa menyerap apa yang di ajarkannya, jika ada guru yang sudah tua jangan di tertawakan, jika ada guru yang muda jangan di permainkan, tetapi sayangilah!

Nah, guru yang asik adalah guru yang bisa mengubah hal yang membosankan menjadi hal yang menakjubkan, guru yang tak terpaku pada buku cetak saat mengajar, guru yang tak hanya memberikan teori, dan saya yakin semua siswa Indonesia akan menjadi siswa yang cerdas jika gurunya asik sehingga sekolah pun bukan menjadi beban untuk siswa. Sehingga siswa tidak lagi melakukan hal yang sangat aneh , yaitu setiap ada tanggal merah berteriak sepuasnya `ye...!!! merdeka merdeka !``

I= Imut

Guru yang imut adalah guru yang Indah di pandang, Manis di hati, Unik di raga dan Tenang di jiwa. Sempurna! saya yakin, tak ada siswa yang tidak suka guru yang memiliki kriteria demikian, jika ada pun mungkin siswa tersebut perlu di periksa kejiwaannya. Ketika berjalan di depan guru, guru tersebut tersenyum terhadap kita, rasanya hati seperti di berikan kesejukan teristimewa oleh Allah, ketika di tanya "apa kabar nak?" waw rasanya seperti dunia saya yang miliki, apalagi jika di tambah guru tersebut sebelum mengakhiri jam mata pelajarannya dengan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelas , guru tersebut memberikan kita satu kata mutiara, pasti siswa akan menghelakan nafas dan tidak tahu apa yang harus di katakannya. Benar benar guru yang sempurna

Dan yang terakhir adalah

K= Kikir

Jangan negatif dulu teman, guru yang kikir yang saya maksud di sini adalah guru yang tak pernah rela membuang tinta pulpennya untuk menggoreskan angka 10 atau 9 di rapor hanya bertujuan agar siswa tersebut lulus ujian sehingga guru tak bersusah payah untuk melaksanakan ujian ulang.

Menurut saya, jika ada guru yang demikian, maka itu adalah kesalahan terbesar dari seorang guru, teman, tahukah kita ? jika kita ingin dan gurupun bersedia, tinta emas pun bisa kita goreskan di rapor dengan angka 10 atau 9, tetapi apakah kita sudah benar benar telah berhasil menjadi putri bangsa yang seutuhnya. Guru yang baik adalah guru yang tak menuntut siswanya untuk meraih angka 9, sehingga siswa belajar hanya untuk meraih nilai, karena nilai hanya sebuah simbol, dan nilai tak bisa menjamin apakah kita bisa mengamalkan ilmu tersebut ? dan guru yang baik adalah guru yang tak pernah berkata cukup untuk sebuah materi, karena apabila laut di seluruh permukaan bumi ini di jadikan tinta, dan pohon kayu di jadikan penanya pasti tak akan cukup untuk menulis ilmu Allah.

Maka teman-teman, menjadi guru yang baik semestinya memiliki sikap di atas, meskipun tak ada manusia yang sempurna, tetapi kita di tuntut untuk meraih kesempurnaan. Dan kesimpulannya adalah guru yang baik adalah guru yang memberikan yang terbaik untuk anak didiknya, meskipun matahari memiliki sinar yang tak akan habis sepanjang masa hingga hari kiamat, meskipun bintang mampu menerangi malam yang penuh kegelapan, tetapi tak ada yang mampu menandingi besarnya sinar ilmu yang di berikan oleh seorang guru. Karena guru.... pelita kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar